BETENG PELEMAN

 

Dahulu kampung peleman di kelilingi oleh beteng yang tebal dan tinggi di bangun Panembahan Senopati. Padajaman kerajaan Mataram lokasi ,tempat itu di diami Ibu Suri dan sebagai tempat palereman dan tempat itu seringkali digunakan sebagai tempat untuk meleremkan/menenangkan hati Raden Ronggo saat di marahi oleh ayahandanya/ Panembahan Senopati. lbu Suri adalah seorang istri Panembahan Senopati yang berada di Desa Pelereman itu dan Raden Ronggo seringkali datang di tempat itu apabila dimarahi oleh ayahandanya.Raden Ronggo memang sering di marahi karna Raden Ronggo di samping seorang pemuda yang kesaktiaanya tiada tandingannya namun juga sering kali ringan tangan dan berbuat salah sehingga seringkali membuat Panembahan Senopati murka. Kata Pelereman itu dalam perkembangannya berubah menjadi Peleman, maka daerah itu disebut Peleman sampai sekarang

 

Peristiwa berikutnya di lokasi yang sama namun di waktu/jaman yang berbeda tempat itu juga sebagai pesanggrahan yang di tempati Pangeran Rejo Kusumo putra Hamengku Buwono calon HB II untuk memperdalam ilmu pemerintahan dan ilmu kanuragan .Setelah Pangeran Rejo Kusumo naik tahta menjadi Sultan Hamengku Puwono ke II masih sering datang di tempat itudan HB II seorang sultan yang suka membuat taman air seperti di bayeman sodorejo pesangrahan guwo seluman Wonocatur, pesanggrahan tuk umbul dan Nogobondo merupakan satu kawasan kompleks,halaman depan dan halaman belakang.

 

Jadi petilasan di Peleman Rejowinangun itu merupakan peninggalan sejarah, baik sejarah awal Mataram semasa di Kotagede,kemudian sekian ratus tahun berikutnya menjadi petilasan sejarah awal kraton Ngayogyokarto Hadiningrat dan seterusnya.Memang harus di cermati periode jamannya dan pemerintahan siapa. Lokasinya memang berdekatan bahkan tumpang tindih,antara jaman mataram semasa di Kotagede dengan semasa sultan HB.Kondisinya sekarang betengtersebut tinggal di Sisi timur bagian utara dan Sisi barat bagian selatan.Sisi timur masih asli namun kalau yang Sisi barat sudah ada pemugaran.