Kelurahan Rejowinangun  ikut serta dalam Sosialisasi Sadar Wisata Kemenparekraf RI

(1/4) rejowinangunkel.jogjakota.go.id REJOWINANGUN. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menggelar kegiatan Sosialisasi Sadar Wisata,  di 10 Kelurahan/ Desa di Daerah Istimewa Yogyakarta, salah satunya di Kelurahan Rejowinangun pada hari Selasa, Tanggal. 29 Maret 2022, bertempat di Halaman Kantor Kelurahan Rejowinangun.

Pada pembukaan disampaikan secara daring, Deputi Bidang Sumberdaya dan Kelembagaan Kemenparekraf RI, Fransiscus Xaverius Teguh menekankan pentingnya meraih kepercayaan wisatawan melalui Sapta Pesona, CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability), dan Pelayanan Prima. Frans mengatakan bahwa Sosialisasi Sadar Wisata sangat penting guna mempersiapkan desa atau kampung wisata dalam menyambut pengunjung, agar wisatawan mendapatkan pengalaman berkesan. “Ini adalah fondasi bagaimana sebuah desa atau daerah bisa survive tidak hanya di masa pandemi melainkan juga ke depannya,” tutur Frans.

Terkait materi sosialisasi, Frans mengharapkan materi tersebut dapat mendorong terlaksananya hal-hal mendasar yakni Sapta Pesona, CHSE, dan Pelayanan Prima. Penerapan ketiga hal tersebut sangat signifikan dalam industri pariwisata, yang merupakan bisnis berbasis kepercayaan. Menyoroti CHSE, Frans menegaskan harapan untuk membangun komitmen dan kredibilitas daerah wisata, sehingga pengunjung merasa nyaman, aman dan percaya.

Sementara terkait Pelayanan Prima, dijelaskan bahwa hospitality penting dalam memberikan pengalaman berkesan bagi pengunjung saat berada di desa atau kampung wisata. “Kita ingin benar-benar menghadirkan standar pelayanan yang baik sehingga meningkatkan daya saing bagi produk produk wisata kita,” ujarnya.

Frans juga menegaskan bahwa kampung atau desa wisata harus mempertahankan karakteristik, keunikan, dan nilai-nilai lokal yang dimiliki. “Jangan kehilangan karakteristik dan lokalitas. Ini harus kita kemas, kita kelola dengan terus berinovasi,” tuturnya.

Inovasi, adaptasi, dan kolaborasi, menurut Frans, menjadi kunci untuk mendorong industri pariwisata agar semakin berkualitas dan berkelanjutan. 

Sosialisasi ini dilaksanakan dengan antusias oleh peserta sosialisasi yang hadir dimana secara aktif peserta melakukan tanya jawab, diskusi interaktif. Semoga dengan sosialisasi ini dapat menumbuhkan warga Kelurahan Rejowinangun untuk Sadar Wisata memperhatikan lingkungan untuk meningkatkan Sapta Pesona, CHSE dan Pelayanan Prima yang dapat memotivasi masyarakat memberikan yang terbaik bagi wisatawan. (AgSe)